Senin, Juli 06, 2009

INFO KARIR LAGI

A. PENTINGNYA INFORMASI TENTANG DUNIA KERJA

  1. Pengertian Informasi.

Informasi adalah segala sesuatu yang membuat orang menjadi tahu dan mengerti tentang sesuatu. Sebagai pengetahuan, informasi disebut dengan pengetahuan verbal atau pengetahuan deklaratif (gagne,1988).Dalam kehidupan sehari-hari seseorang pasti memerlukan informasi dan pengetahuan. Misalnya dalam bepergian, dalam berbelanja dan lain-lain. Begitu juga dengan bimbingan karir.

Termasuk juga dalam pengertian informasi adalah nama, sebutan, fakta, data dan keterangan. Dalam bidang bimbingan dan karir, informasi tentang dunia pekerjaan termasuk juga seperti nama-nama, seperti “dokter” (istilah tenaga profesional), “rumah sakit”(tempat), dan lain-lain.

Informasi karir juga terdri atas fakta-fakta. Misal beberapa fakultas yang terdri atas beberapa jurusan, KJI yang merupakan terbitan dari Departemen Tenaga Kerja, dan lain-lain. Informasi karir berupa nama-nama, pengertian-pengertian dan fakta-fakta yang jika saling berhubungan dan terorganisasi membentuk satu himpunan pengetahuan yang bulat dan bermakna.

B. BERBAGAI INFORMASI KARIR

Informasi karir dibedakan menurut sifatnya, yaitu apakah kuantitatif atau kaulitatif. Informasi kuantitatif, sebagaimana jelas dari namanya, berupa angka-angka atau jumlah, seperti penyebaran pekerjaan, arah kecenderungannya, dan data banyaknya lowongan kerja. Informasi kualitatif bercerita tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan yang dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan itu, imbalan, keadaan dan kondisi kerja itu. Bisa juga diadakan penggolongan atas informasi pokok (kekarieran) dan informasi lain yang bisa disebut informasi konteks karir. Termasuk di dalam yang disebut belakangan adalah informasi sosial-budaya di mana suatu pekerjaan atau industri bertempat atau beroperasi.

Informasi Kuantitatif

Data Statistik Ketenagakerjaan.Adanya informasi pekerjaan yang lengkap dan terorganisasi dengan baik sangat membantu kerja konselor dalam tugasnya membimbing siswa menyusun perencanaan kerja. Klasifikasi jabatan dan informasi mengenai jumlah pekerjaan, jumlah tenaga kerja di waktu sekarang, arah kecenderungan kebutuhan tenaga di waktu yang akan datang, gambaran mengenai perkembangan penduduk dalam rangka perkembangan ekonomi, akan memberikan gambaran mengenai dunia kerja dan lingkungan masyarakat pada umumnya, hal yang sangat berguna bagi para siswa yang sedang memikirkan kerja setamat dari sekolah.

Untuk melaksanakan BK Karier di Sekolah, konselor memerlukan data statistic ketenagakerjaan yang dapat diperoleh dari biro statistic, biro sensus dan depertemen tenaga kerja sebagai sumber utama konselor.. Situasi ketenagakerjaan tidak lepas dari situasi kependudukan umumnya. Biro sesnsus setempat mempunyai data jumlah penduduk dan penyebarannya menurut sejumlah cirri misalnya usia, kelamin, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, warga yang tidak bekerja, pendapatan,informasi mengenai kedudukan social ekonomi penduduk. Agar data bermakna, sebaiknya siswa dilibatkan dalam pengumpulannya.

Departemen Tenaga kerja, di samping Biro sensus dan Biro Statistik merupakan sumber yang andal. Buku Occupacional Outlook Handbook(OOH), yang diterbitkan oleh Departemen Perburuhan Amerika, maka buku ini sangat membantu konselordalam membantu siswa dalam perencanaan karirnya.OOH juga memuat data kuantitatif diantaranya pertumbuhan penduduk dan proyeksinya, distribusi penduduk menurut usia, proporsi pekerja wanita menurut usia dan tahun, jumlah pekerja dalam kelompok industri yang utama, perbandingan jumlah pekerja antara sector bisnis dan industri dan yang terpenting adalah data tentang proyeksi perubahan pekerjaan dan jumlah kebutuhan pekerja di berbagai sektor.

Informasi Kualitatif

Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI). Departeman Tenaga Kerja, juga telah menyusun satu system klasifikasi jabatan. Sistem ini termuat dalam Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI), sampai sekarang sudah terbit tiga edisi . Buku klasifikasi jabatan yang dihasilkan berguna untuk referensi ketenagakerjaan. Klasifikasi jabatan ini meluputi seluruh jabatan baku yang dilakukan oleh tenaga sipil.

Sturktur Klasifikasi Jabatan. KJI ini disusun berdasarkan persamaan dalam pelaksanaan pekerjaan berdasarkan tingkatannya. Struktur ini terdiri dari empat tahap, yakni :

a. Golongan pokok Jabatan

b. Golongan Jabatan

c. Kelompok jabatan

d. Jabatan

Rincian golongan pokok jabatan KJI. Menurut klasifikasi yang dikembangkan, golongan pokok jabatan dirinci atas delapan pokok jabatan dan satu golongan pokok yang khusus yaitu angkatan bersenjata. Rincian tersebut adalah sebagai berikut :

0/1 tenaga professional atau tenaga ahli

2 tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan

3 pejabat pelaksana

4 tenaga usaha penjualan dan pembelian

5 tenaga usaha jasa

6 tenaga usaha pertanian, termasuk perkebunan, peternakan, kehutanan,

perikanan dan perburuhan

7/8/9 tenaga produksi dan tenaga abdi, operator alat angkutan dan tenaga pekerja kasar

X tenaga kerja yang tak dapat dikalsifikasikan ke dalam suatu jabatan

00 Anggota angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Sifat-sifat Golongan Jabatan. Dari rincian golongan pokok jabatan di atas, nyata bahwa golongan itu dari golongan pokok 0/1 sampai 7/8/9 berjenjang, golongan pokok 0/1 tertinggi dan 9 adalh terendah (jabatan yang menuntut pendidikan minimum)

Sistem Kode Jabatan. Berdasarkan tingkat struktur jabatan system kode tersebut adalah sebagai berikut :

Satu angka untuk golongan pokok (pokok jabatan)

Duangka untuk golongan (golongan jabatan)

Tiga angka untuk kelompok jabatan

Lima angka untuk jabatan. Dengan memperhatikan kode jabatan, dapat diketahui bahwa jabatan tertentu itu tingkat kepala, pengawas, manager dan lain-lain.

C. CIRI-CIRI INFORMASI KARIR

Untuk menyusun rencana karir,, siswa perlu mempunyai pemahaman tentang dunia kerja. Selanjutnya dengan pemahaman tersebut siswa akan lebih mampu menyusun rencana dan menentukan pilihan pekerjaan. Adanya layanan bimbingan karir, dalam hal ini berupa informasi, dimaksudkan untuk menyajikan kepada para siswa bermacam informasi, khususnya informasi tentang pendidikan dan jabatan.

Dalam pengambilan keputusan karir, siswa perlu mengadakan penjajagan. Dalam tahapan pengambilan keputusan siswa juga perlu informasi yang memenuhi syarat sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Ada sejumlah ciri yang harus dimiliki informasi, agar berguna untuk keperluan bimbingan.

a. Akuratnya informasi

Maksudnya informasi ini dapat dipercaya, tidak bias(mengandung prsangka) dan berasal dari sumber yang berwenang. Misal informasi tentang kesehatan berasal dari DepKes, tidak berasal dari kesan pribadi orang yang pernah dirawat atau kenalan. Informasi yang cermat tentang suatu pekerjaan berupa uraian tugas yang rinci, di tempat mana pekerjaan itu dilakukan, bagaimana kondisi pekerjaan, syarat memasuki pekerjaan, cara melamar, ada tidaknya resiko, gaji dan pendapatan, kenaikan pangkat, prospek pekerjaan itu sendiri. Biasanya sumber yang andal adalah KJI dan KJN.

b. Barunya informasi

Syarat barunya informasi sangatlah penting. Tidak ada gunanya, bahkan menyesatkan memberikan informasi yang tidak mutakhir untuk keperluan perencanaan karir. Sehubungan dengan ini, maka bahan-bahan informasi berupa brosur atau selebaran biasanya lebih update daripada buku, karena bahan-bahan tersebut lebih sering terbit daripada buku.

c. Ketersediaan Informasi

Ini adalah kewajiban konselor untuk melengkapi kantor bimbingannya dengan bahan informasi yang selengkap mungkin dan beraneka ragam. Di saping perpustakaan kantor Bimbingan, sekolah juga perlu memiliki perpustakaan yang kaya akan sumber yang sama yaitu sumber informasi.

Media bantu yang lain adalah semacam leaflet, majalah,surat kabar,media audio-visual seperti media elektronik dan multimedia.

D. MENGEMBANGKAN INFORMASI KARIR

a. Pengadaan Bahan Informasi Karir oleh Konselor

Dalam langkanya bahan informasi karir, konselor perlu aktif berprakarsa sendiri mencari dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Sumber-sumber yang lazim adalah badan-badan resmi pemerintah, terutama BPS dan Depnaker, beserta segenap kantornya di daerah. Dari kantor setempat bisa diperoleh KJI,KJN, statistik ketenagakerjaan, undang-undang dan peraturan perburuhan, dan sebagainya.

b. Kliping sebagai Bahan Informasi Karir

Surat kabar yang terbit setiap hari, tentunya memuat berbagai informasi termasuk lowongan tenaga kerja,artikel tentang cara belajar, kelanjutan studi, perencanaan pendidikan, pemahaman lingkungan masyarakat dan sebagainya. Konselor yang kreatif bisa memanfaatkan hal tersebut dengan cara menggunting dan mengklipingnya.

c. Penggunaan Kliping untuk Pelayanan Informasi Karir

Bahan-bahan kliping yang sudah terkumpul haruslah dipergunakan. Untuk bisa digunakan dengan sebaik-baiknya, bahan itu perlu dinilai, dan penggunaanya harus diprogramkan dan direncanakan.

d. Penggunaan Karya Tulis

Selain menggunakan kliping, konselor juga bisa menggagas permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan informasi karir untuk disajikan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah seperti seminar.

E. STRATEGI BARU MENINGKATKAN KARIER

Teori yang menyukai tantangan tentu selalu ingin mengembangkan kariernya ke tingkat yang lebih tinggi. Banyak cara yang bisa dilakukan agar hal tersebut bisa terwujud.
Konsultan karier Liz Ryan, seperti dikutip businessweek.com, menerangkan bahwa mengembangkan karier bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mengambil kesempatan dan berani menampilkan keahlian yang dimiliki. Tentu saja karena dunia kerja mengalami perubahan besar seiring juga dengan dunia yang terus berubah, maka dibutuhkan cara-cara baru yang inovatif agar seseorang bisa mengembangkan kariernya ke tingkat yang diidam-idamkan.
Apa saja cara tersebut, Liz Ryan menyimpulkannya dalam sepuluh langkah, dan berikut masing-masing langkah tersebut.

Buatlah resume yang menarik
Jika mengembangkan karier diartikan sebagai mencari pekerjaan baru, maka buatlah surat lamaran atau portofolio yang menarik. Jangan membuat surat lamaran dengan kata-kata klise yang biasa dijumpai di buku petunjuk membuat surat lamaran yang baik. Cobalah menulis dengan sentuhan personal.
Berhati-hati dengan iklan lowongan kerja
Jika ingin mengembangkan karier dan membuat lompatan besar, jangan lekas terbuai dengan berbagai iklan pekerjaan. Carilah yang sudah pasti menawarkan prospek kerja dan peningkatan karier yang jelas.
Membangun jaringan online
Saat situs Facebook dimanfaatkan Barack Obama untuk memuluskan jalannya menjadi Presiden Amerika Serikat, semua orang pun makin yakin bahwa situs jejaring sosial semacam ini sangat efektif dijadikan ajang mencari kesempatan-kesempatan baru. Karena itu, buatlah akun di situs-situs tersebut, buatlah blog, dan katakan pada dunia siapa Anda, apa yang Anda ketahui, juga hal-hal yang menjadi obsesi Anda.
Cari networking
Jika belum memiliki networking dari bidang pekerjaan yang diinginkan, mulailah dari sekarang. Dengan bantuan jaringan kerja yang luas, seseorang bisa mendapatkan banyak kesempatan tak terduga yang menggembirakan.
Jaga jalinan kerja yang sudah dibangun
Jika jalinan kerja sudah terbangun, tetaplah menjaga kedekatan dengan sering berkomunikasi dan memberikan apa yang terbaik yang Anda punya untuk mereka. Dengan memberikan yang terbaik, Anda akan mendapatkan yang terbaik.
Jangan pelit untuk melakukan riset
Jika tertarik pada satu bidang tertentu, coba cari tahu hingga sedetail mungkin tentang bidang itu. Riset bisa dilakukan dengan cara apa pun, mulai bertanya pada teman, browsing di internet, berkonsultasi pada ahlinya, sampai menghadiri pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan bidang tersebut.
Selalu "menjual diri"
Bagaimanapun, dalam dunia kerja, Anda harus "menjual diri" Anda. Anda harus bisa memikat bos dengan ide-ide yang cemerlang, Anda yang harus meyakinkan banyak orang bahwa Anda layak dan bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan benar.
Katakan apa yang perlu dikatakan.
Saat wawancara kerja atau bertemu dengan calon rekan bisnis, ceritakan sejauh yang mereka ingin tahu. Jangan terlalu mengumbar cerita atau malah menceritakan kehidupan pribadi.
Cari role model
Carilah seseorang yang Anda kagumi dan tiru langkahnya yang membuat Anda kagum padanya. Memiliki penutan dalam berkarier membantu seseorang untuk meningkatkan motivasi diri.
Terbukalah

Terbukalah pada kesempatan dan peluang baru yang tidak terduga. Siapa tahu Anda tertarik untuk melakukan tantangan baru tersebut. Ini bukan berarti membuat Anda tidak fokus pada satu hal, tapi terbuka pada banyak hal berarti menciptakan banyak kesempatan baik.

F. BEBERAPA TES YANG DIGUNAKAN DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA

Bagi para pencari kerja, mungkin tidak asing dengan serangkaian soal-soal yang disajikan dalam mengikuti psikotes saat melakukan tes kerja di beberapa perusahaan. Sebagian orang kadang merasa bahwa psikotes adalah sebuah ganjalan menuju pekerjaan impiannya, sehingga seringkali mengkambing hitamkan tahap ini jika tidak berhasil. Kata orang, tak kenal maka tak sayang, berikut beberapa alat tes yang yang biasanyanya digunakan oleh para psikolog :
Tes Kemampuan Kognitif Tes berbentuk Paper and pencil untuk mengukur kemampuan mental secara umum atau intelegensi. Tes semacam ini bisanya dikategorikan dalam : · Tes Intelegensi Umum · Tes Bakat (aptitude test): Mengukur aspek verbal (bahasa), mechanical (mekanik), numerical (hitungan), spatial (daya bayang ruang), dll Karena yang diukur adalah kemampuan mental (mental ability), maka tes ini ditujukan untuk memilah-milah orang dalam kelompok tertentu (biasanya berdasarkan potensi intelegensi atau IQ) sehingga tidak heran untuk setiap sub tes dibatasi oleh waktu yang sangat ketat dan kecepatan berpikir memainkan peran yang cukup penting disini. Jika tester atau instruktur sudah memegang stopwatch berarti Anda harus mengerjakan secepat-cepatnya namun juga dituntut ketelitian yang tinggi agar hasilnya maksimal. Jangan khawatir, tes semacam ini tidak mengenal pengurangan nilai jika ada jawaban salah seperti yang terjadi pada tes masuk universitas.
Tes Kepribadian Salah satu metode seleksi yang banyak digunakan untuk mengukur karakteristik kepribadian pencari kerja dan mencari kesesuaiannya dengan jenis pekerjaan. Tes ini banyak macamnya, mulai dari inventory (personality questionnaire) juga tes grafis atau menggambar sesuatu. Dalam inventory, Anda akan diminta merespon serangkaian pernyataan lalu menjawabnya berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi Anda terhadap suatu hal. Tes Grafis adalah salah satu tes yang paling banyak membingungkan peserta tes. Kerap kali peserta memiliki pemahaman yang salah mengenai tes ini sehingga tidak mendengarkan penjelasan tester dengan hati-hati. Peserta terkadang mendapat informasi harus menggambar begini-begitu sehingga gambar peserta satu dengan lainnya memiliki tema yang sama. Meski dari sisi grafologi hal ini tetap dapat diinterpretasi oleh psikolog, akan sangat membantu apabila masing-masing peserta menggambar sesuai keinginan pribadinya tanpa diintervensi oleh masukan yang belum tentu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Diskusi Kelompok Dalam diskusi kelompok, peserta tes di tempatkan dalam beberapa kelompok, terdiri dari 4-7 orang, lalu diberi sebuah studi kasus yang berhubungan dengan pekerjaan untuk dibahas bersama. Selama proses diskusi berlangsung, perilaku peserta akan diobservasi untuk melihat kemampuan komunikasi maupun bagaimana seseorang menampilkan dirinya dalam sebuah interaksi sosial. Diskusi kelompok atau yang beken dengan nama LGD (Leaderless Group Discussion) cukup efektif jika digunakan untuk posisi supervisor ke atas atau management trainee karena potensi kepemimpinan seseorang juga dapat diobservasi melalui proses ini.

Wawancara Tujuan wawancara pada dasarnya untuk melengkapi berbagai data yang telah diambil sebelumnya serta sebagai cross check jika ada data yang dinilai perlu diperjelas. Bisa dikatakan untuk melengkapi potongan puzzle dari gambaran seseorang agar dapat dilihat secara utuh untuk diambil sebagai suatu kesimpulan. Peserta diminta menceritakan dirinya atau peristiwa-peristiwa yang dialaminya baik dalam konteks pekerjaan ataupun kehidupan pribadinya. Wawancara sendiri banyak macamnya, salah satunya :
Berdasarkan jenis pertanyaan :
· Unstructure : wawancara yang tidak terstuktur sesuai namanya tidak memiliki alur yang jelas, intinya : suka-suka pewawancara. Variasi pertanyaannya bisa sangat luas mulai dari hal-hal teknis sampai dengan pertanyaan yang terkesan tidak ada relevansinya sama sekali dengan pekerjaan.
· Focused Question : wawancara jenis ini fokus hanya pada beberapa pertanyaan yang memiliki relevansi tinggi dengan kompetensi kritikal dari kandidat. Misalnya hanya fokus pada masalah leadership, pengambilan keputusan, atau kemampuan menjual saja, tergantung kebutuhan dari pekerjaan atau perusahaan tersebut. Biasanya kandidat akan bertemu dengan interviewer lain guna melengkapi data yang diperlukan dan kemungkinan menggunakan teknik interview yang berbeda.
· Behavioral Event : Wawancara jenis ini fokus pada perilaku yang ditampilkan oleh peserta pada pengalaman kerja sebelumnya. Mottonya : past experiences predict future performance. Pewawancara akan fokus pada keadaan atau kejadian pada situasi tertentu, lalu apa tindakan yang dilakukan oleh peserta ketika merespon keadaan tersebut, dan seperti apa hasil yang diperoleh dari tindakannya. Sebaiknya peserta berfokus pada pengalaman yang telah terjadi sehingga dapat memberikan gambaran dari hasil atau prestasi yang telah dicapainya, karena tanpa adanya suatu hasil maka sehebat apapun tindakan atau keputusan yang dibuatnya pada masa lalu akan sulit dinilai efektivitasnya.
· Job Related : wawancara ini berisi serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan secara langsung serta aspek-aspek teknis dari pekerjaan tersebut.
Berdasarkan interviewer :
· User : Terdiri dari atasan, biasanya levelnya sudah manajerial. Pertanyaan user akan sangat tergantung pada kemampuan atau teknik interview yang dikuasai user. Jika cukup terlatih, selain menggali kemampuan teknis pekerjaan, maka aspek pribadi dan motivasi serta kompetensi yang bersifat soft skills juga akan menjadi pertimbangan user. Wawancara dengan user juga memberi kesempatan pada kedua belah pihak untuk menimbang kecocokan satu sama lain serta merasakan chemistry yang timbul karena kedua orang ini akan bekerja sama dalam sebuah tim.
· HRD/Psikolog : Pihak ini akan lebih banyak menggali kompetensi soft skills peserta, kepribadian dan motivasi dihubungkan dengan persyaratan dari suatu jabatan. Jarang sekali HRD atau psikolog menggali secara mendalam aspek teknis sebuah pekerjaan kecuali jika ia cukup menguasai atau berpengalaman di bidang tersebut. · Untuk posisi managerial, Head of Division atau bahkan Direktur Utama menyempatkan diri untuk bertemu dengan kandidat. Karena aspek teknis dan kompetensi soft skills sudah dianggap aman dan digali melalui wawancara dengan user/HRD, para Direktur seringkali hanya ingin berhadapan muka dengan calon karyawannya, just get the right feeling.

DAFTAR RUJUKAN

- Munandir,Prof.Dr.1996.Program Bimbingan Karir di Sekolah.Jakarta: Depdikbud.

- http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/04/24/198/213579/strategi-baru-meningkatkan-karier, diakses tgl 21 April 2009

- http://mitrainspira.blogspot.com/2009/01/jenis-jenis-tes-dalam psikotest.html,online,tgl 21 April 2009

ARTIKEL TENTANG KARIR

Generasi muda merupakan salah satu elemen utama penerus dan regenerasi bangsa. Masa muda adalah proses peralihan masa kanak-kanak menuju masa dewasa, suatu masa yang paling menentukan perkembangan manusia di bidang emosional, moral, spiritual, dan fisik. Masa ini dipenuhi dengan perkembangan dan perubahan, masa goncang dan penuh dengan pemberontakan. Tak jarang ditemui banyak kaum muda kehilangan pegangan dalam usaha menemukan dirinya. Dalam masa ini kaum muda membutuhkan pendampingan yang intensif dari orang yang lain yang lebih dewasa.

Pada hakekatnya seseorang yang tengah memasuki tahap remaja memiliki karakteristik mental yang tengah labil. Dapat dikatakan seseorang tersebut sedang memasuki tahap yang dinamakan transisi. Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun yang berada pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah usia di mana seorang individu yang berada dalam masa atau tahap peralihan. Dalam masa ini individu mulai berinteraksi dengan individu lainnya, baik dengan yang sejenis maupun dengan lawan jenisnya. Lebih-lebih seorang pribadi individu yang tinggal di daerah perkotaan. Mereka begitu dekat dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu mereka membutuhkan perhatian dan pendampingan yang baik dan serius. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menghadapi masa depan mereka. Pendampingan/advokasi terhadap siswa-siswi di tingkat SMP ataupun tingkat SMA salah satunya adalah dengan kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK). BK (Bimbingan dan Konseling) merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu/siswa-siswi agar dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, dan memecahkan masalah serta dapat merencanakan masa depannya selaras dengan tuntutan masyarakat/zaman dan mampu berkompetisi dan menyikapi secara positif berbagai permasalahan dan tawaran zaman yang begitu menggiurkan. Bimbingan ini merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam hal memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia. Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang (Sure time Guidance).

Bimbingan ini juga diberikan kepada individu-individu dalam hal bagaimana memanfaatkan waktu luang. Siswa dapat mengisi waktu senggang yang ada untuk kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Bimbingan dan Konseling ini menyangkut beberapa hal, yaitu :

1. Bimbingan Pribadi (Personal Guidance)

2. Bimbingan Sosial (Social Guidance)

3. Bimbingan Pengajaran / Belajar (Instruction Guidance)

4. Bimbingan Karier (Career Guidance)

Berdasarkan uraian di atas bahwa BK memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam perkembangan diri siswa-siswi, yaitu antara lain untuk memahami seluruh potensi peserta siswa-siswi, mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa-siswi, menyalurkan segala kekuatan siswa-siswi untuk dikembangkan, untuk mengentaskan segala masalah yang dialami siswa-siswi, dan untuk melindungi hak-hak peserta didik.

Guru BK juga menempati posisi yang strategis dalam upaya pembinaan peserta didik, baik untuk tujuan preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Peranan guru BK (bimbingan konseling) di sekolah sangat bermakna untuk dapat membantu siswa yang bermasalah. Konselor yang ada di sekolah dalam hal ini guru BK tentunya harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai tahapan perkembangan fisik, mental, sosial, spiritual di masa remaja. Corak kehidupan remaja, pemikiran tentang diri dan lingkungannya, gaya hidup yang dianut dan pandangan remaja perlu dipahami dengan baik oleh seorang guru BK. Kegelisahan yang dialami siswa sehubungan dengan kebutuhan memiliki indentitas diri sangat perlu dipahami oleh guru BK dalam konteks kehidupan remaja sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Guru BK juga diharapkan menyiapkan diri dengan berbagai informasi mengenai macam pendidikan atau pekerjaan yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi nya, termasuk cara memperoleh kesempatan dan persyaratan yang harus dipenuhi. Konseling untuk remaja bermasalah diarahkan terutama untuk membantu pengembangan rasa percaya diri dan sikap kemandirian dalam menjalani kehidupan. Dalam dunia pendidikan sering kali kita dihadapkan kepada fenomena, yang kerap ada di dalamnya. Selama ini masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar di suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai dan ijazah yang bagus, tanpa memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh siswa atau anak itu.

Untuk siswa SMA pada umumnya mereka mulai dihadapkan pada permasalahan mengenai apa yang menjadi bakat atau minat mereka. Sehingga permasalahan cari potensi bakat merupakan hal yang amat penting. Hal ini dianggap sangat penting karena nantinya menentukan kesuksesan akan masa depan mereka sendiri. Apabila seorang individu tidak dapat mengenali bakat dan minat yang ada di dalam diri mereka maka individu tersebut tidak dapat mengenali kemana potensi diri mereka akan dimaksimalkan. Bukanlah tidak mungkin seorang siswa yang berprestasi pun kesusahan di dalam menentukan apa yang menjadi minat serta bakat dalam diri mereka.

Guru BK mempunyai peranan yang dinilai penting di dalam hal ini. Di SMA Negeri 1 Rancaekek, salah seorang guru BK yang saya wawancarai mengemukakan bahwa kebanyakan siswa yang berprestasi di sekolah tersebut mengeluhkan soal minat dan bakat mereka. Hampir 40 persen siswa di SMA 1 Rancaekek keberatan dengan jurusan dan sekolah yang mereka pilih. Contoh kasus:

1. Ada siswa yang ingin melanjutkan ke STM tetapi karena keinginan orang tua maka terpaksa ia masuk SMA. Memang siswa tersebut berprestasi di kelasnya tetapi karena siswa tersebut merasa lebih berminat mempelajari mesin-mesin sementara di SMA tidak belajar akan masalah mesin, maka dia merasa bingung dalam menentukan jurusan.

2. Ada siswa yang salah memilih jurusan. Banyak siswa yang bakat dan minatnya di IPA tetapi karena akhir-akhir ini diberlakukan standar kelulusan yang tiap tahun semakin naik nilainya, maka banyak siswa IPA yang ramai pindah ke IPS. Akan tetapi sebagian besar dari mereka jenuh karena tidak berminat untuk menghapal dan banyak juga yang kewalahan belajar akuntansi.

3. Ada pula siswa yang bingung dalam memilih jurusan ketika akan masuk ke perguruan tinggi, bahkan ada juga siswa yang bingung ketika memilih perguruan tinggi yang bonafit baik itu swasta ataupun negeri

4. Yang terakhir, ada siswa yang mengeluhkan bagaimana keadaan dunia kerja dan pekerjaan apa yang layak mereka terima ketika mereka menyelesaikan studi mereka di bangku SMA. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di dunia kerja itu sendiri. Dapat dikatakan permasalahan mengenai minat dan bakat dan juga tentang orientasi masa depan menjadi permasalahan utama siswa yang berprestasi di SMA.Uraian di atas merupakan salah satu tujuan dari adanya bimbingan karier yang ada di sekolah yang dilaksanakan di bawah asuhan BK.

Mengenai waktu pelaksanaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Jika cara ini yang dipilih maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier. Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat. Selain melakukan konseling dan bimbingan yang menyangkut soal karier, BK juga melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai pentingnya mengenal potensi yang ada dalam diri dan juga termasuk minat dan bakat karena nantinya berguna untuk penentu masa depan selepasnya dari SMA. Yang dimaksudkan karier di sini adalah orientasi siswa setelah selesai dari SMA. Hal ini terkait mengenai cita-cita siswa tersebut ditinjau dari potensi yang ada dalam diri siswa tersebut. Bimbingan karier juga termasuk salah satu dari empat belas bentuk pelayanan di dalam praktek pekerjaan sosial. Pelaksanaan bimbingan karier di sekolah merupakan salah satu wujud BK di dalam menyelesaikan permasalahan siswa di SMA mengenai minat dan bakat sekaligus orientasi masa depan mereka. Dalam hal ini sekolah menjalin hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat di luar sekolah seperti ceramah dari tokoh berkarier, kunjungan, pengumpulan informasi di berbagai perusahaan dan lapangan, mengumpulkan informasi jabatan, konsultasi dengan penyuluh BK dalam rangka pemilihan program pilihan dan situasi yang diciptakan cukup memadai maka BK telah dilaksanakan dengan baik. Bimbingan karier dapat dilakukan lewat obrolan dua arah antara konselor, dalam hal ini guru pembimbing dengan siswa asuhannya seputar masalah cita-cita ditinjau dari minat dan bakat berikut segala kendala yang dihadapi siswa tersebut.

SUMBER : http://go-kerja.com/peranan-sekolah-dalam-karier/

Tidak ada komentar: